Blog
post ini diikutsertakan dalam lomba menulis cerpen dalam rangka uylang tahun
penerbit Haru yang ke-5
PAK MAN YANG GALAU
Matahari yang bersemu orange di ufuk timur tak berefek pada
raut muka Pak Man. Hari ini dia terlihat manyun. Pandangannya pun tetap lurus
mengarah monitor.
“Kenapa Pak Man, followernya belum bertambah, ya?” ledek
Admin Haru.
“Ejek saja terus,” ujar
Pak Man tanpa menoleh ke arah Admin.
Ada raut penyesalan di
balik wajah Admin Haru. Sepertinya dia harus berbuat sesuatu agar senyum Pak
Man kembali mengembang.
“Psst,” bisik Admin
kepada Editor. Namun yang dipanggil tetap saja tak bergeming. Dasar! Ada gempa pun pasti dia tidak sadar.
“Wah ada typo nih di Cafe Waiting Love!” seru
Admin lagi. Kali ini ia yakin berhasil membuat rekan sebelahnya itu menoleh.
“Mana? Mana? Halaman
berapa?” tanya Editor mengarah ke meja Admin.
Admin sengaja menggoda
dan tetap terpaku dengan gadgetnya.
“Kau sengaja, ya? Kurang teman ngobrol? Aku
sedang mengedit novel baru nih. Dikejar deadline tau!” jawab Editor ketus.
“Hehe. Bukan, bukan. Itu
lho,” tunjuk Admin ke arah Pak Man yng masih menatap monitor.
“Kenapa? Pak Man mah udah
sering kayak gitu. Kalo nggak ngopi yang mantengin follower IGnya,” sahut
Desainer yang sibuk memperbaiki cover hasil voting pembaca.
“Aih! Punya ide nggak?”
tanya Admin dengan mengecilkan suaranya. Sepertinya si Admin hari ini belum
begitu sibuk merepost hasil foto di IG.
“Aku punya!”
Tak sampai dua jam
kemudian tiba-tiba wajah Pak Man berubah bak mendapat bidadari surga yang
turun.
“Hei, Min. Followerku naik drastis nih!” serunya
sumringah.
“Tentulah. Itu kan
tingkah jahilnya si Admin,” ujar Editor yang masih sibuk membereskan typo-typo
novel yang ia edit.
Pak Man pun langsung
menengok instagram Penerbit Haru. Di sana tertulis:
Ada novel baru yang nggak kalah heboh dengan So I Married The Anti Fan.
Tapi bisikin @ManajerHaru dulu ya dengan menfollownya. Biar cepat disetujui. Kecup
basah dari Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar