Untuk Lynn, yang aku yakin telah menjadi bintang paling
benderang di sana.
Hei! Kau bertanya kabarku? BURUK.
Alex (aku masih sulit memanggilnya Ayah lagi) dan Ibu
terus saja menghiburku tiga hari ini. Nihil. Tentu saja. Aku hanya bisa
melihatmu di malam hari. Iya, kamu yang sedang bertahta di bintang Sirius.
Istanamu pasti di sana.
Aku minta maaf juga padamu.
Kemarin aku pergi ke rumahmu. Seperti yang kau tulis di
surat itu, aku mencoba bermain video game dengan Ayahmu. Awalnya ia abai tapi
lama kelamaan ketagihan setelah aku mati-matian membujuknya. Kau benar dan
semoga minus mataku ini tidak bertambah. Lagipula aku payah dalam bermain video game. Aku memang payah. Jelas lebih parah tanpamu, Lynn.
Yummy.
Lynn, mestinya kau ada di sini mencicipi ubi dan kentang goreng
panenan Ibumu. Yah, walapun aku tahu kau tak begitu doyan. Oh ya, ada kabar
gembira untukmu, Ibumu terlihat lebih bugar dari hari terakhir aku berjumpa
dengannya.
Hei! Sejak kapan kau
menyebut Billy dan Ledon dalam suratmu untukku? Aku cemburu. Tapi bagaimana
pun mereka teman terbaik yang kita punya (termasuk Evi dan Dani). Oh, ya anak
mereka ya. Dani sudah membulatkan matanya ketika aku menyentuh pipi bayi mungil
itu. Sepertinya dia tahu aku puynya rencana nakal. Jadi maaf, untuk permintaanmu
yang ini aku lambaikan bendera putih.
Lynn,
Aku ingin di tepi sawah samping rumah Evi dan Dani. Seperti
waktu dulu melihatmu yang tersenyum ke arahku.
Lynn, apalah kau masih bisa melihatku sekarang dari atas
sana?
Pastinya kau takkan lagi menjumpaiku mengurung diri di
kamar. Dan lagi kau tak perlu cemas untuk menyuruhku mencari seseorang untuk
selalu di sampingku sebagai penggantimu.
Apa kau belum sadar juga?
Iya. Kini aku menjadi bintang terkeling kedua setelah
dirimu. Aku di sebelahmu agar bisa kau peluk (lagi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar