Penulis :
Herlina P. Dewi
Editor : Weka Swasti
Proof Reader : Carolina Ratri
Desain Cover : Teguh Santosa
Penerbit :
Stiletto Book
Cetakan :
Pertama, November 2015
Halaman :
228 hal
Harga :
Rp. 50.000,00*
Menjadi seorangwanita ibarat menjadi akuntan
untuk diri sendiri. Pun untuk keluarga jika sudah berumahtangga. Maka dari itu
saya pun bertekad untuk memeperbaiki pengelolaan keuangan pribadi saya di mana selalu besar pasak daripada tiang.
Dan salh satu caranya dengan membaca Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi karya
Herlina P. Dewi.
Sebelum menginjak halaman pertama, pembaca disambut
dengan kuis untuk mengetahui tipe apa dirinya: pemboros atau perhitungan atau supertertib.
Tapi agaknya saya terlalu malu untuk memberitahukan tipe saya sendiri. Hehe.
Selanjutnya
pada buku ini terdapat 5 chapter yaitu
Chapter 1 Pentingnya Merencanakan Keuangan Pribadi
#1 Teknik Menyusun Anggaran
Bagian pertama dari bab ini lebih khusus
membahas untuk wanita yang single #ehem untuk menyusun anggaran dari target
jangka pendek (kurang dr setahun). Contoh: liburan, membeli mesin cuci, utang
kartu kredit, dan lain-lainnya. Dan juga untuk target jangka panjang (2-5
tahun), yaitu: uang muka rumah, beli mobil, kuliah.
Lalu bagaimana bila terjadi defisit
anggaran? Ada tips yang dijabarkan di buku ini. Antara lain: tambah penghasilan
(di bab 2 dijelaskan untuk memilih profesi sampingan yang sesuai), kurangi
pengeluaran, atau lakukan keduanya. Bila perlu siapkan satu buku khusus untuk
dokumentasi aktivitas keuangan. Dulu saya juga pernah mencoba menggunakan trik
ini. Tapi lambat laun karena terlalu malas, jadi tidak terurus. Sepertinya,
saya harus mencobanya untuk lebih konsisten.
#2 Mengelola Keuangan Suami-Istri
Nah, untuk wanita yang sudah berkeluarga, di
dalam buku ini dijabarkan pula cara mengelola keuangan suami istri. Yaitu
pentingnya komunikasi keduanya tentang prioritas rumah tangganya, tujuan
keuangan yang ingin diraih, rencana untuk mewujudkan, hal yang perlu dilakukan
untuk mewujudkan. Dan alangkah lebih baik jika ada keterbukaan pendapatan dari
suami istri.
Pertanyaan yang sering diajukan ketika sudah
membina rumah tangga adalah perlukah istri bekerja? Jangan khawatir, buku
bercover celengan babi ini mengatakan bahwa jika memang ingin sekali seorang
istri untuk bekerja, dianjurkan bilang ke suami. Biasanya alasan terbesarnya
bukan tentang ekonomi keluarga melainkan si istri ingin mengatur keuangan
sendiri, misal membelanjakan pendapatannya untuk kebutuhan pribadi dan
tabungan.
Pada halaman 43-45 ditampilkan tabel
perbandingan ekonomi rumah tangga ketika bekerja dan tidak bekerja. Nah apakah
ada perbedaan besar? Baca langsung, ya
#3 Mengelola Rekening Bank
Sejauh apakah seorang wanita membutuhkan
lebih dari satu rekening bank? Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi mengungkapkan
bahwa untuk wanita single memiliki
dua rekening bank yang berbeda sudah cukup tapi untuk yang sudah berkeluarga
hendaknya mempunyai rekening pribadi, suami, keperluan keluarga, tabungan. Alhamdulillah,
saya yang masih single juga hanya punya dua rekening yang berbeda. Bahkan
rekening yang satunya bebas biaya administrasi J
Chapter 2 Mengelola Pemasukan
#1 Mengelola Pendapatan Bulanan
#2 Mencari Penghasilan Tambahan
Pada halaman 90 dijabarkan hal-hal yang
harus diperhatikan sebelum mencari pekerjaan sampingan. Dari pembagian waktu
hingga pekerjaan yang sesuai untuk dipilih.
#3 Mengelola Tunjangan Hari Raya (THR)
Nah nah nah, ini nih yang selalu jadi momok
tahunan. Alangkah baiknya, THR yang didapat 10%-20% harus ditabung (Hal 95)
#4 Manajemen Hutang
Sebelum memutuskan berhutang lebih baik
dipikirkan dulu untuk apa berhutang, berapa besarnya, bagamaina hutang tersebut
bisa dilunasi. Di buku ini juga dipaparkan 7 langkah bebas hutang yaitu sadari
sedang berhutang, kalkulasikan utang, segera bayar,cari pnghasilan tambahan,
tahan nafsu belanja, menurukan standar hidup dan stop berhutang
Chapter 3 Mengelola Pengeluaran
#1 Mengubah Kebiasaan Belanja
Kalau kata almarhum Bob Sadino, bergayalah
sesuai isi dompetmu. Itu seperti tamparan juga buat saya dan eng ing eng. Ini
dia tips yang bisa dilakukan: dahulukan kebutuhan bukan keinginan, buat daftar
belanja, bawa uang tunai secukupnya, manfaatkan promo diskon, makan sebelum
belanja, batasi waktu belanja, pikirkan berkali-kali.
#2 Pengeluaran “Nakal” Perempuan
Salah satu pengeluaran tidak terduga tetapi
disadari perempuan adalah pengeluaran “naka”nya. Biasanya terjadi untuk mengusir
bosan, emergency, latah si perfeksionis,balas dendam lapar mata, patah hati.
#3 Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Biasanya orang cenderung lebih gampang
mengeluarkan uang ketika merasa punya kredit. Apa-apa akan ditanggung dulu oleh
pengelola kartu kredit. Nah ini salah satu kesalahan pemikiran yang dikatakan
dalam buku ini kartu kredit bukan uang tunai yg memberi tambahan penghasilan. Tapi
sekalipun ingin mempunyai kartu kredit, carilah yang bebas iuran, memberikan reward
poin menarik, sering mengadakan promo, bayarnya mudah.
Chapter 4 Saatnya Berpikir Tentang Masa Depan
#1 Perempuan Harus Menabung
#2 Asuransi Itu
Penting
#3 Memilih Produk Investasi
Chapter 5 Aman Sepanjang Tahun
#1 Mitos-Mitos Seputar Uang
#2 Tujuh Masalah Keuangan dan Solusinya
#3 Resolusi Keuangan Bulanan
Nah di
antara bab 4 dan bab 5, yang paling menarik menurut saya adalah resolusi
keuangan bulanan. Di mana dari bulan 1 hingga bulan ke 12 kita ditunjukkan step
by step mengelola keungan. Dari membuat rencana anggaran hingga merayakan
keberhasilan.
Menutup buku
ini berarti merupakan petunjuk keberhasilan dalam freedom financial. Nah,
apabila ternyata keuangan kita bermasalah, di halaman di halaman 213 disarankan
untuk berkonsultasi dengan pakar keuangan karena ini merupakan indikasi bahwa
seseorang belum bisa mandiri mengelola keuangannya diri dan keluarga.
Yup, ini dia
review buku non fiksi mbak Herlina yang diterbitkan Stiletto Book. Kalau merasa
penasaran dan bermasalah dengan keuangan, buku ini bisa membantu Anda step by
step. Selamat terbebas dari masalah keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar