Rabu, 15 Juli 2020

IPA KELAS 8 - RANGKA

RANGKA MANUSIA



FUNGSI RANGKA:
1. Rangka akan berfungsi untuk melakukan pembentukan terhadap tubuh dan juga melakukan penegakan terhadap tubuh manusia itu sendiri
2. Rangka akan berfungsi untuk sebagai sebuah tempat yang akan melekatkan ototnya kepada tubuh manusia
3. Rangka akan berfungsi untuk melkaukan pelindungan terhadap berbagai macam bentuk organ yang terdapat di dalam tubuh manusia itu sendiri.
4. Rangka akan berfungsi sebagai sebuah tempat yang akan digunakan untuk menciptakan sebuah sel darah merah
5. Rangka akan berfungsi untuk menjadi sebuah tempat melkaukan pembentukan dari sumsum kering
6. Rangka akan berfungsi sebagai sebuah tempat untuk melakukan penyimpanan terhadap mineral yang terdapat pada tubu
7. Rangka akan berfungsi sebagai sebuah tempat untuk menciptakan sel imunitas bagi tubuh.



Terima kasih sudah membaca, anak-anak. Bagi yang sudah membaca, silakan tuliskan Nama, Kelas dan No Absen di kolom komentar.

Senin, 04 Mei 2020

[BOOK REVIEW] QUIT

Judul: Quit
Penulis: @backpakertampan
Penerbit: Gagas Media
Editor: Ry Azzura
Penyelaras Aksara: Tesara Rafiantika
Penata Letak : Putra Julianto
Desainer Sampul: Agung Nurgroho
Cetakan ke-: 1, 2020
Jumlah hal: 160 hal + xii



“Pandhu mau berhenti kuliah, Pa.”
Papa seketika terdiam.
“Kamu itu selalu seperti ini! Hanya mau melakukan hal yang kamu suka.”
Papa benar.
Namun, pilihan yang gue buat itu nggak pernah gue sesali hingga hari ini. Sesaat setelah berhenti kuliah, semua terasa menakutkan. Gue takut nggak dapat pekerjaan, nggak bisa survive, nggak bisa makan. Takut gagal.
Namun, seandainya gue nggak berhenti kuliah, gue nggak akan ambil kesempatan kerja di sebuah perusahaan wedding film di Bali. Lalu, kalau gue nggak berhenti dari perusahaan wedding film itu, gue nggak akan bekerja sebagai editor video Christian LeBlanc—youtuber yang sering gue tonton videonya.
Setelah berhenti bekerja dengan Christian LeBlanc pun, gue mendapat kesempatan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk keliling Indonesia, dibayar pula. Ini definisi ‘the best job in the world’ yang sejak dulu hanya jadi khayalan babu gue.
Traveling yang bukan menghabiskan uang, melainkan menghasilkan uang. Dan, di sinilah gue sekarang, menjadi travel vlogger, menjelajah Indonesia dan belahan dunia lain. Berhenti ternyata nggak selamanya buruk. Berhenti kadang cara mempersiapkan diri untuk kembali berlari.


Yang bikin gue belajar, bukan berhenti karena gagal, melainkan berhenti untuk berhasil. (hal. 160)


Assalamu'alaikum. Apa kabar Ramadhan-mu? Makin diberi keberkahan. Aamiin 😄

Anyway, kali ini giliran booktour #Quit mampir di akunku. Dan selalu, buku tentang traveling itu menarik banget buat diulas.

Namun, pendapat gue bertolak belakang sama Papa. Buat gue, saat kita melakukan pekerjaan yang kota suka, kita akan melakukannya sepenuh hati, dan hasil pun akan mengikuti. (hal. 15
)

Jadi, bisa dikata, buku ini nggak hanya sekedar menceritakan traveling @Backpakertampan tetapi lebih ke perjalanan hidup (?) penulis yang bisa wow dan strong seperti sekarang 👍 Pilihan hidupnya hingga kenapa Taj Mahal menjadi destinasi favoritnya. Salut

Ini masa depan kamu. Kamu yang berhak menentukan. Asal kamu bisa bertanggung jawab sama keputusannu dan membuktikan kalau kamu bisa sukses di kemudian hari dengan jalan yang kamu ambil. (hal. 30)

Dari segi bahasa, buku ini santai dan asyik untuk dinikmati. Disisipi foto-foto yang bikin ngiler dan pengen. Haha. Font dan ukuran-nya cukup enak di mata cuma layout dan sebagainya menurutku masih bisa lebih baik dari ini.

Benar, sesuatu yang butuh perjuangan akan mengarah pada tujuan yang mengesankan. (hal. 62)



Jadi, sekali lagi aku berikan jempol untuk buku travelling yang nggak cuma tentang jalan-jalan tapi juga perjalanan ini. Dan buku traveling Gagas Media selalu menjadi favoritku.

Mimpi yang membawa ia kembali dan berhasil mewujudkannya. Mimpi yang menjadi bukti bahwa kalau kamu terus bergerak maju, semesta akan berpihak padamu. (hal 128)


Terima kasih kak @rizkymirgawati @Backpakertampan @gagasmedia atas kesempatan yang diberikan

Yang membatasi diri lo adalah pikiran lo sendiri. Siap nggak siap, risiko dan kesempatan akan selalu ada, kok. (hal. 114)




BERHENTI TERNYATA NGGAK SELAMANYA BURUK. BERHENTI KADANG CARA MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK KEMBALI BERLARI


Selasa, 31 Maret 2020

[REVIEW FIKSI] CINTA DI UJUNG SAJADAH

[REVIEW FIKSI: CINTA DI UJUNG SAJADAH]
MENCARI CINTA IBU

Judul: Cinta di Ujung Sajadah
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: Republika
Editor: Ade Damayanti
Desain Cover: Rezolusy
Cetakan ke: 2, 2020
Jumlah hal: 306 hal + xiv



“Bahwa masa-masa gemilang dan kesuksesan harus dibentuk dengan kerja keras dan tidak terjebak pada budaya serba instan.” (hal. 58)

Halo semua, apa kabarmu di saat WFH begini? Meski bosan, semoga tetap bersapar di tengah upaya pemerintah melawan virus corona, ya?

Anyway, kemarin aku berhasil menyelesaikan novel Cinta di Ujung Sajadah. Nah, buku ini berkisah tentang apa?
Cinta adalah seorang gadis piatu. Belasan tahun ia mencari tahu siapa ibunya? Namun ayah Cinta tak pernah mau mengatakan siapa ibunya? Dimana ibunya berada? Bahkan Cinta tidak tahu bagaimana wajah ibunya. Ayah Cinta telah menghapus semua jejak tentang ibunya.
Cinta semakin merasa tersisih. Sejak ayahnya menikah dengan Mama Alia, dan membawa dua saudara tiri. Tak pernah ia temukan surga di rumahnya. Sampai suatu hari hadir seorang laki-laki, Makky Matahari Muhammad. Lelaki yang humoris tapi santun itu mengenalkan sebuah dunia baru kepada Cinta. Membawakan setitik cerah di kehidupannya.

Sesuai blurbnya, kisah ini tentang Cinta yang tinggal dengan Papa, Mama Alia (ibu tiri) dan kedua saudara tirinya, Anggun dan Cantik. Mirip dengan kisah dongeng yang ada, perlakuan ibu dan saudara tiri ke Cinta bisa dikatakan buruk. Lebih memburuk lagi ketika kedatangan Makky, tetangga barunya yang berhasil menyita perhatian Cinta, Cantik dan Anggun.


Dan bagian yang cukup ‘what?’ adalah kejadian di ulang tahun Cinta yang ke-17. Menurutku ini menjadi titik balik cerita ini, yang nggak sekedar cerita perebutan cowok antar saudara tiri.
Petualangan Cinta dan kawan-kawan cukup menguras emosi, sih. Aku sendiri mungkin udah menyerah, hehe. Tapi sosok Adji yang tiba-tiba hadir, meski terkesan ‘lhoh siapa lagi ini’ muncul di saat yang pas.
Secara keseluruhan, tema novel ini ringan dan konflik cukup klise tapi entah kenapa nggak bikin bosan. Meski masih ada beberapa typo, sama sekali tidak menganggu isi cerita.


Alur majunya mulus dengan sedikit sandungan-sandungan yang bisa kubilang 'ya gitu'. Namun, hal yang kusuka dari novel Asma Nadia adalah sarat makna. Di beberapa adegan, ada hal yang bikin terenyuh, hal yang bikin bersyukur bahkan penyesalan 😣


Dan kisah romance yang disuguhkan pun porsinya pas dan nggak lebay. Aku sendiri sih lebih suka Cinta ama mas yang itu, bukan yang inu.
“Gue cuma mau bilang, apa pun kata orang, ibumu tetap ibu, sosok yang lebih dari berhak untuk mendapatkan bakti dan kasih sayang anaknya, juga perhatianmu!” (hal. 202)


Sekian review dariku. Terima kasih sekali untuk Penerbit Republika dan mbak Asma Nadia atas kesempatan yang diberikan. Semoga bisa bekerjasama lagi lain kali.