Rabu, 23 Desember 2015

[WHEN THE STAR FALLS] SURAT UNTUK LYNN




  WHEN THE STAR FALLS

Penulis                      : Andry Setiawan
Penyunting               : Yooki
Ilustrasi Isi                 : @teguhgra
Desain Cover           : Bambang “Bambi” Gunawan
Tebal                          : 204 halaman
Terbit                          : Oktober 2015
Harga                         : Rp. 46.000,00*



Untuk Lynn, yang aku yakin telah menjadi bintang paling benderang di sana.

Hei! Kau bertanya kabarku? BURUK.
Alex (aku masih sulit memanggilnya Ayah lagi) dan Ibu terus saja menghiburku tiga hari ini. Nihil. Tentu saja. Aku hanya bisa melihatmu di malam hari. Iya, kamu yang sedang bertahta di bintang Sirius. Istanamu pasti di sana.
Aku minta maaf juga padamu.
Kemarin aku pergi ke rumahmu. Seperti yang kau tulis di surat itu, aku mencoba bermain video game dengan Ayahmu. Awalnya ia abai tapi lama kelamaan ketagihan setelah aku mati-matian membujuknya. Kau benar dan semoga minus mataku ini tidak bertambah. Lagipula aku payah dalam bermain video game. Aku memang payah. Jelas lebih parah tanpamu, Lynn.
Yummy.
Lynn, mestinya kau ada di sini mencicipi ubi dan kentang goreng panenan Ibumu. Yah, walapun aku tahu kau tak begitu doyan. Oh ya, ada kabar gembira untukmu, Ibumu terlihat lebih bugar dari hari terakhir aku berjumpa dengannya.
Hei! Sejak kapan kau  menyebut Billy dan Ledon dalam suratmu untukku? Aku cemburu. Tapi bagaimana pun mereka teman terbaik yang kita punya (termasuk Evi dan Dani). Oh, ya anak mereka ya. Dani sudah membulatkan matanya ketika aku menyentuh pipi bayi mungil itu. Sepertinya dia tahu aku puynya rencana nakal. Jadi maaf, untuk permintaanmu yang ini aku lambaikan bendera putih.
Lynn,
Aku ingin di tepi sawah samping rumah Evi dan Dani. Seperti waktu dulu melihatmu yang tersenyum ke arahku.
Lynn, apalah kau masih bisa melihatku sekarang dari atas sana?
Pastinya kau takkan lagi menjumpaiku mengurung diri di kamar. Dan lagi kau tak perlu cemas untuk menyuruhku mencari seseorang untuk selalu di sampingku  sebagai penggantimu.
Apa kau belum sadar juga?                                                                  
Iya. Kini aku menjadi bintang terkeling kedua setelah dirimu. Aku di sebelahmu agar bisa kau peluk (lagi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar